Rabu, 05 September 2012

manusia dan penderitaan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan bagian kehidupan manusia. Setiap manusia pernah dan mengalaminya, meskipun kadar penderitaan, rasa sakit, dan siksaan itu tidak sama.
Neraka identik dengan dosa. Dosa adalah perbuatan yang tidak dikehendaki Tuhan. Mereka yang berbuat dosa akan mendapat siksaan dari Tuhan. Siksaan itu mungkin diperoleh ketika orang itu masih hidup atau sudah mati. Semua itu pernah dan tentu akan dialami oleh manusia. Namun kita sebagai manusia harus berusaha mengurangi penderitaan itu sekecil mungkin, atau bahkan kalau dapat berusaha menghindarinya sama sekali.
Penderitaan, rasa sakit, siksaan, dan ‘’neraka’’ tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua itu dapat menimbulkan daya kreatifitas baik pada si penderia (yang mengalami) maupun orang yang menyaksikan. Daya kreatifitas untuk menciptakan hasil budaya sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Oleh karena itu banyak hasil seni: seni sastra, seni tari, seni musik, seni film, dll, yang melukiskan penderitaan, rasa sakit, siksaan, dan neraka. Hasil seni seperti itu wajib dipelajari oleh para mahasiswa sebagai calon sarjana, agar mereka mempunyai wawasan seni budaya yang luas yang dapat memperdalam dan memperluas persepsi, tanggapan, dan penalarannya dibidang seni budaya yang dihadapai setiap hari.
Suatu iklan berbunyi ‘’kasih sayang ibu, rintihan anak adalah penderitaan’’. Ada lagi ucapan yang berbunyi ‘’cinta itu indah’’. Maka jelas bagi kita, bahwa kasih sayang, keindahan, dan penderitaan mempunyai hubungan yang erat.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian penderitaan?
2.      Apa saja bentuk penderitaan?
3.      Apa saja penyebab terjadinya penderitaan?
4.      Apa pengaruh penderitaan bagi kehidupan manusia?
5.      Apa hubungan antara penderitaan, media, dan seniman?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian penderitaan.
2.      Untuk mengetahui bentuk penderitaan.
3.      Untuk mengetahui penyebab terjadinya penderitaan.
4.      Untuk mengetahui pengaruh penderitaan bagi kehidpan manusia.
5.      Untuk mengetahui hubungan antara penderitaan, media, dan seniman.
 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.            Pengertian
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Penderitaan menanggung atau merasakan sesuatu lahir ataupun batin,penderitaan termasuk realita dunia dan manusia,  intesitas penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada juga yang ringan namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu penderitaan,suatu pristiwa yang di anggap penderitaan seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain dapat pula suatu penderitaan menimbulkan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah seseorang untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan
Penderitaan akan dialami oleh semua orang hal itu sudah merupakan resiko hidup,berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan banyak macam kasus dalam liku-liku kehidupan manusia,seperti penderitan fisik ataupun nonfisik,penderitan timbul karena perbuatan kita sendiri atau sesama manusia penderitaan ini kadang di sebut nasib buruk.Nasib buruk ini dapat di perbaiki manusia supaya menjadi baik dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya perbedaan nasib buruk dan takdir tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk ituh manusia penyebabnya,karena perbuatan buruk sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita.Selain ituh juga perbuatan buruk manusia terhadap linkunganya juga menyebabkan penderitaan manusia,tetapi manusia tidak menyadari hal ini mungkin karena kesadaraan ituh baru timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita terjadi seperti musibah banjir,tanah logsor dan pembakaran hutan atau penebangan liar di hutan.adapun selain ituh manusia mengalami penderitaan karena penyakit,siksaan/ajab tuhan.Namun kesabaran,tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan semacam ini yang di alami oleh manusia
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh yang bermacam-macam dan sikap dalm dirinya.Sikap yang timbul dapat beru[a sikap positf atau negatif.Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak berbahagia sikap kecewa,tidak bahagia,putus asa ingin bunuh diri.Sebaliknya sikap positif menimbulkan mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitan melainkan perjuangan utuk membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu hanyalah bagian dari kehidupan. Intinya dalam kehidupan pasti ada penderitaan yang di alami oleh karena ituh tergantungkita untuk mesikapi agar penderitaan terlihat lebih indah.
2.2.            Bentuk-bentuk Penderitaan
a.       Siksaan
Siksaan yang sifatnya psikis,misalnya:Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya seperti yang dijelaskan pada ayat 40 surat Al Ankabut.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis dihalaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban. Dengan demikian jelaslah disatu pihak kasus kiksaan, pemerkosaan, perampukan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, korban itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga akan cepat dapat diatasi.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami pleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu capat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut ini dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang ketakutan antara lain:
a) Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b) Gamang
Merupakan ketakutan bila seseorang ditempat tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi.
c) Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatau yang ditakuti, misalnya hantu atau pencuri.
d) Pencuri
Merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah teriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
e) Kegagalan
Merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dilakukan mengalami kegagalan.
 b.      Rasa sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menhindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian yang satu dan lainnya  tidak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena siksaan, orang merasa sakit, dan  karena mersa sakit, orang menderita.  Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami dan penderitaan.
c.       Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empt hal itu merupakan rangkaian sebab akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara dengan dosa berarti juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al- Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan dineraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al- Fath ayat 6 yang artinya:
Dan supaya dia menyiksa orang- orang yang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang yang musyrik laki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadapAlloh. Mereka mendapat gliran buruk. Alloh memurkai mereka, dan menyediakan neraka jahanam baginya. Dan neraka jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
2.3.            Penyebab Terjadinya Penderitaan
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
        i.            Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat mempetbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
      ii.            Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan beriktu ini :
(1)Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Kanena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhimya memperoleh gelar Doktor di Universitas DSarbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia menerima cobaan Mi. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
(3) Tenggelamnya Fir'aun di laut Merah seperti disebutkan dalam Al-Qur'an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir'aun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir'aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyeberang laut Merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berlalu. Ketika Fir'aun dan tentaranya berada tepat di tengah belahan laut merah itu, seketika itu juga laut merah tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.
2.4.            Pengaruh  Penderitaan bagi Kehidupan Manusia
 Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan pembahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

2.5.            Hubungan Antara Penderitaan, Media, dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reactor nuklir, pabrik senjata dll merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampumas Dua di perairan Masalembo dan jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira musa di Condet.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasakan simpati.
 
 

DAFTAR PUSTAKA
Suyadi.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta: Penerbit Karunika, 1985
Mawardi. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia.2000